free down load materi ujian negara

Materi ujian bahasa Indonesia SMP klik here
Materi ujian matematika SMP klik here
Materi Ujian Bahasa Ingris SMP klik here
Materi Ujian Bahasa Indonesia SMA klik here
Materi Ujian Matematika SMA klik here
Materi ujian bahasa ingris SMA klik here

Materi ujian ekonomi SMA klik here
Materi Ujian bahasa arab SMA klik here
Materi ujian Bahasa jepang SMA klik here
Materi Ujian Bahasa jerman SMA klik here
Materi Ujian bahasa Mandarin SMA klik here
Materi Ujian Bahasa perancis SMA klik here

Materi Ujian SMK, BahasaIndonesia klik here
Materi Ujian SMK, Bahasa ingris klik here
Materi Ujian SMK Matematika management, bisnis klik here
Materi Ujian SMK matematika seni klik here


Hadist Bukhari tentang pengobatan dan sakit

  • Sahih Bukhari hadist:
    narrated by Abu Hurairah,The Prophet said,” there is no disease that Allah has created, except that He also has created its treatment”
  • Narrated by Aisha,The Prophet used to like sweet edible things and honey
  • Narrated by Abu Huraira, I heard Allah Apostle saying “ there is healing in black cumin for all diseases except death
  • Narrated by Abu Said Al-Khudri and Abu Huraira, The Prophet said,”No fatique, nor disease, nor sorrow, nor sadness, nor hurt, nor distress befalls a muslim, even if it were the prick he receives from the thorn, but that Allah expiates some of his sins for that
  • Narrated by Aisha, (the wife of the Prophet) Allah’s Apostle said,”No calamity befalls a muslim but that Allah expiates some of his sins because of it, even though it were the prick he receives from a thorn
  • Narrated By Abu Huraira, Allah’s Apostle said,”If Allah wants to do good to somebody, He afflicts him with trials
  • Narrated by Abdullah, I visited the Prophet during his ailments and he was suffering from a high fever, I said,: you have a high fever, is it because you will have a double reward for it?” He said, Yes, for no Muslim is afflicted with any harm but that Allah will remove his sins as the leaves of the tree fall down.”
  • Narrated by Abu Huraira, A man came to Allah’s Apostle and said,”O Allah’s Apostle! Who is more entitled to be treated with the best companionship by me?” The prophet said,” your Mother.” The man said, “Who is next ?” The Prophet said,”Your mother,” The man futher said, “who is next ?” The Prophet said, “Your mother,” The man futher said, “who is next?” The Prohet said, “ Your mother,” The man asked for the fourth time, “ Who is next?” The Prophet said, “Your father.”
  • Narrated by Ibn ‘Abbas, The Prophet said,”There are two blessings which many people lose; (they are) Health and free time for doing good.”
  • Narrated by Utban Bin Malik Al-Ansari, Who was one of the men of the tribe of Bani Salim: Allah’s Apostle came to me and said,” If anybody comes on the Day of Resurrection who has said: La ilaha illal-lah, sincerely, with the intention to win Allah’s Pleasure, Allah will make the Hell fire forbidden for him.”

gangguan psikosomatik , tanggulangi dengan ibadah dan kekebalan stress

Manusia adalah mahluk somato-psiko-sosial-spiritual, yang terdiri dari fisik, jiwa , spiritual, dan mahluk yang harus berinteraksi secara sosial dengan orang lain yang keempatnya saling berinteraksi karena unsur-unsur tersebut saling berkait, dan saling mempengaruhi sejak saat pembuahan sampai akhir hayatnya. Semua permasalahan yang timbul harus dicari keterkaitannya dengan melihat keempat unsur tersebut, agar pemecahannya masalah manusia lebih optimal

Bila permasalahan yang timbul hanya dilihat satu aspek saja , sedang ke-3 yang lain tidak diperhatikan , maka pemecahan masalah tidak akan berjalan secara sempurna . pendekatan seperti ini disebut pendekatan holistik.yang mempertimbangkan dan memperhatikan manusia dalam 4 unsur secara keseluruhan

Penyembuhan seseorang akibat gangguan psikosomatik ini tidak hanya berupa obat-obatan yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, olah raga, menyalurkan hobi, dan yang juga sangat penting adalah meningkatkan ibadah. Dengan peningkatan motivasi beribadah dan sikap beribadah, maka pasien akan memperkuat mental dan psikisnya , dan mendapat ketenangan. Dengan mengingat Allah maka harinya akan menjadi tenang dan tentram seperti Dalam Al-Quran surat Al-Rad (13:28) Allah berfirman. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Menurut Hawari Ada beberapa pengelolaan terhadap stress, yaitu

1. Olah raga.

2. Rekreasi

3. Kasih sayang

4. Sosial ekonomi

5. Menghindari Rokok

6. Pergaulan/Silaturahmi

7. Tidur yang cukup

8. Makanan yang seimbang dan teratur

9. Pengelolaan waktu yang baik

10. Agama

Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada seseorang untuk melakukan sesuatu aksi atau tindakan dengan tujuan tertentu yang dikehendakinya. Dengan motivasi, kita akan mengukur prilaku orang tersebut , bagaimana ia memberi perhatian, mengetahui relevansi antara motivasi dan kebutuhannya, kepercayaan dirinya dan hasil yang dirasakannya setelah ia melaksanakan motivasi, yang kemudian oleh peneliti di nilai sikap dan prilakunya .

Ibadah adalah amalan yang diniatkan untuk berbakti kepada Allah SWT, dengan menjauhi laranganNya dan melaksanakan perintahNya, yang pelaksanaanya diatur, secara syariah.

Jadi perilaku Ibadah adalah sikap seseorang untuk berbakti kepada Allah untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu mendapat ridho Allah..

Bagaimana kita menanggulangi stress agar terhindar dari psikosomatik , adalah dengan beribadah yang iklash. Allah berfirman dalam Al-Quran ” Katakanlah ,’Sesungguhnya Shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam ” (al-An’amm:162)

QS Az-zumar 39:2. Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Gangguan psikosomatik adalah gangguan atau penyakit dengan gejala-gejala yang menyerupai penyakit fisis dan diyakini adanya hubungan yang erat antara suatu peristiwa psikososial tertentu dengan timbulnya gejala-gejala tersebut (IPD Mudjaddid, Shatri,, 684).

Gangguan psikosomatik tidak terlepas dari berbagai stresor psikososial dimana setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga ia harus menyesuaikan diri menanggulangi segala perubahan yang timbul, dan jenis-jenis stresor yang timbul misalnya: (1) stresor sosial seperti masalah pekerjaan, masalah ekonomi, masalah pendidikan, masalah keluarga, hubungan interpersonal, perkembangan, penyakit fisik, masalah kekerasan rumah tangga (2) stresor psikis seperti perasaan rendah diri, frustasi., malu, merasa berdosa. (3) stresor fisis (panas, dingin, bising, bau yang menyengat, banjir) dan lain-lain.

Stress menurut Hans Selye seorang ahli fisiologi dari Universitas Montreal merumuskan bahwa stress adalah tanggapan tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap tuntutan atasnya.

Menurut Dadang Hawari, istilah stress dan depresi sering kali tidak dapat dipisahkan, setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang (disebut stresor psikososial) dapat menyebabkan gangguan fungsi/faal organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) ini disebut stress, dan manakala fungsi organ-organ tubuh tersebut sampai terganggu dinamakan distress. karena stress tidak dapat dihindari yang penting bagaimana manusia itu dapat menyikapi hidupnya tampa harus mengalami distress.

(Hawari, 1998:44)

Kegelisahan adalah pangkal dari stress, menurut Hans Selye Stress may also be defined as “the sum of physical and mental responses to an unacceptable disparity between real or imagined personal experience and personal expectations.(Stress juga dapat diartikan sebagai sejumlah respon fisik dan mental yang tidak diharapkan karena ketidak seimbangan antara yang terjadi atau yang di angankan dengan yang diharapkan” Gejala fisik yang terjadi dapat akut atau kronik (Wikipedia, the free encyclopedia)

Dalam mengahadapi stress, respon tubuh terhadap perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 3 fase (1)Alarm reaction (reaksi peringatan), pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor (perubahan) dengan baik, (2)The Stage of resisten (reaksi pertahanan), reaksi terhadap stresor sudah melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala psikis dan somatic, (3)Stage of Exhaustion (reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-psikosomatik tampak jelas.

Dasar-dasar psikopatofisiologi , gangguan psikis/konflik emosi yang menimbulkan gangguan psikosomatik ternyata juga diikuti dengan perubahan fisiologis dan biokemis pada tubuh seseorang, dan perubahan fisiologi ini berkaitan erat dengan adanya gangguan sistem syaraf outonom vegetatif, sistem endokrin dan sistem imun

(E. Mudjaddid, Hamzah, IPD ,686)

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan spikis antara lain :

  1. Dispepsia Fungsional
  2. Hipertensi esensial.

3. Asma bronkiale

  1. Depresi , merupakan gangguan afektif yang ditandai dengan adanya mood depresi (sedih). Hilang minat dan mudah lelah. Pada umumnya pasien datang ke klinik penyakit dalam dengan keluhan somatik.
  2. Ansietas merupakan kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subyektif. Pada umumnya pasien datang ke poliklinik dengan keluhan somatik, dengan gejala cemas berlebihan, subyektif , tidak realistis.
  3. Nyeri Psikogenik adalah keluhan nyeri yang penyebabnya bukan penyebab penyakit organik ditemukan gejala nyeri tampa kelainan organ yang jelas misalnya nyeri kepala, migren, mialgia, atralgia.

Motivasi dan sikap beribadah yang iklash dapat dijadikan alternatif sebagai psikoterapi suportif yang dapat mestabilkan hormon stress yang biasanya terpicu dalam jumlah banyak ketika stresor yang datang bertubi-tubi dan menyebabkan gejala-gejala psikosomatik. Sebelum gejala tersebut berkepanjangan, pasien di motivasi untuk mempertinggi ibadahnya sehingga selain diberikan pengobatan somatoterapi, maupun manipulasi lingkungan juga kita memberi beberapa tuntunan Ibadah seperti menjalankan solat 5 waktu tepat waktu, solat tahajud pada sepertiga malam terakhir, puasa sunah , zikir dan sodaqah. Nasehat secara verbal dapat memberi support kepada pasien agar dapat menjalankan hidup ini lebih rileks dan

Dengan memberikan motivasi yang dapat menimbul motivasi intrinsik dari diri sendiri iklash menjalankan ibadah seperti yang diperintahkan dalam rukun Islam seperti Shallat, puasa, zikir, zakat dan shodaqah, haji dengan iklash diharapkan hati ini dapat menjadi lebih tenang, ketenangan akan menanggulangi stress dan pencegahan terhadap psikosomatik.

Beribadah adalah pengakuan kita terhadap Allah , dimana kita bergantung hanya pada satu yaitu Allah yang menciptakan manusia , dunia, dan alam semesta. Dengan pengakuan ini, timbulkan rasa aman dalam jiwa manusia bahwa ada pendukung hidupnya yang amat dekat, yang tidak akan pernah membuatnya sedih. QS, At-Taubah :40 ….La tahzan Innalaha Ma’ana, ”janganlah kamu bersedih sesugguhnya Allah berserta kita”

Dalam beribadah kita memerlukan motivasi motivasi menggerakkan sikap, tampa ada motivasi yang didasari keiklasan, apalagi semata-mata hanya menjalankan kewajiban, maka ibadah tersebut menjadi kering tampa makna. Bila kita membaca Quran tampa mengerti artinya , nasehat Allah kepada kita tidak akan masuk dalam dalam hati maupun jiwa kita.Bila tidak tertanam dalam jiwa, bagaimana mengamalkannya? Dalam Surah Fushilat :44 Allah berfirman”Qul huwa lil ladziina aamanuu hudaw wa syifaa ” yang artinya ” katakanlah :”Al-quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”(QS, 41;44)

Dengan memberikan motivasi yang dapat menimbul motivasi intrinsik dari diri sendiri iklash menjalankan ibadah seperti yang diperintahkan dalam rukun Islam seperti Shallat, puasa, zikir, zakat dan shodaqah, haji dengan iklash diharapkan hati ini dapat menjadi lebih tenang, ketenangan akan menanggulangi stress dan pencegahan terhadap psikosomatik.

stress , dan penyakit Jiwa

Hidup ini penuh dengan segala cobaan jadi tidak mungkin hanya tidur, makan tampa bekerja, tidur kebanyakan juga bisa stress, kebanyakan kerja juga bisa stress, jatuh cinta enggak kesampaian juga bisa stress. hari ini jumat taggal 9 november , saya dan staf saya berkunjung ke rumah pasien-pasien yang menderita gangguan kejiwaan, beberapa dari mereka menunjukan hal yang menggembirakan, karena ada yang menderita skizofrenia , sekarang sudah bisa sembuh walaupun dalam pengawasan obat dan rawat jalan, alhamdulillah 2 dari penderita skizofrenia ada yang sudah menikah tahun ini dan sedang hamil. keberhasilan pengobatan adalah disebabkan berbagai faktor , yaitu pengobatan yang intensif, dukungan dari keluarga dan masyarakat. semakin dini pengobatan, makin prognosis nya makin baik.

pegagan untuk awet muda, centela asiatica for beautiful

Pegagan (Centela asiatica [L.] Urban)

Pdpersi, Jakarta – Pegagan tumbuh liar dipadang rumput, tepi selokan, sawah atau ditanam sebagai penutup tanah diperkebunan dan dipekarangan sebagai tanaman sayur. Pegagan berasal dari Asia tropik, menyukai tanah yang agak lembab, cukup sinar matahari atau agak terlindung, dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 2.500 m dpl.

Terna, menahun, tidak berbatang, mempunyai rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap, panjang 10-80 cm, akar keluar dari setiap buku-buku, banyak percabangan yang membentuk tumbuhan baru. daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar yang terdiri dari 2-10 helai daun. Helaian daun berbentuk ginjal, tepi bergerigi atau beringgit, kadang agak berambut, diameter 1-7 cm. Bunga tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bunga bersama-sama keluar dari ketiak daun, berwarna merah muda atau putih. Buah kecil, bergantung, berbenuk lonjong, pipih, panjang 2-2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Daunnya dapat dimakan sebagai lalap untuk penguat lambung. Pegagan dapat diperbanyak dengan pemisahan stolon dan biji.

Sifat dan Khasiat
Herba rasanya manis, sifatnya sejuk, berkhasiat tonik, antiinfeksi, antitoksik, antirematik, penghenti pendarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuerik ringan), pembersih darah, memperbanyak pengeluaran empedu, pereda demam (antipiretik), penenang (sedatif), mempercepat penyembuhan luka, dan melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilator perifer). Khasiat sedatif terjadi melalui mekanisme kolinergik di susunan syaraf pusat

Kandungan Kimia
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat samak.

Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai aktivitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside berperan dan senyawaan sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya

Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah herba (seluruh bagian tanaman kecuali akar)

Indikasi
Herba digunakan untuk pengobatan:

  • Radang hati disertai kuning (hepatitis ikterik akut), pembengkakan hati
  • Campak (=measles, =morbili, =rubeola/li>
  • Demam, sakit tenggorokan, selalu merasa haus
  • Asam, bronkitis, radang pleura (pleuritis)
  • Radang mata merah
  • Kelutihan (leukore)
  • Infeksi dan batu saluran kencing
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Bengkak terpukul (memar) nyeri
  • Rheumatism, rheumatoid arthritis
  • Perdarahan (muntah darah, batuk darah, kencing darah, mimisan)
  • Wasir
  • Sirkulasi pembuluh sarah balik yang buruk
  • Sakit perut, disentri
  • Cacingan
  • Tidak nafsu makan
  • Lepra (Morbus Hansen), tuberkolosis
  • Keracuanan makanan (seperti jengkol, udang, kepiting)
  • Keracunan bahan kimia (gelmisium elegans, arsen dan obat-obatan)

Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, cuci 30-60g herba segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa menjadi 1 gelas. Cara lain, giling herba sampai halus, lalu peras dan air perasannya diminum. Bisa juga, seduh 1-2g bubuk kering dengan air panas. Setelah dingin minum sekaligus. Untuk mengobati keracunan, jus 500-1.500 g herba pegagan segar, lalu minum sekaligus.

Untuk Pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit, seperti pada bisul, luka bakar, luka bernanah, tuberkulosis (TBC) kulit, herpes zoster, eksim, dan gigitan ular. Cara lain, rebus herba segar dan gunakan air rebusannya sebagai obat kumur pada sariawan atau mencuci luka berdarah dan bernanah. Ekstrak minyaknya dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

  1. Rebusan daun pegagan 10% yang di berikan pada anjing sebagai binatang percobaan mempunyai daya diuresis (pengeluaran air kemih) yang lebih baik di banding rebusan air pegagan 0,5% dan 5% (Malawat Salim, JF FMIPA UNHAS, 1981)
  2. Secara in vitro, infus dan ekstrak alkohol daun pegagan mempunyai daya antimikroba, khususnya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dalam bentuk ekstrak alkohol, harga kadar hambat minimum (KHM) atau kadar bunuh minimum (KBM) terhadap kedua jenis bakteri tersebut lebih besar dibandingkan dalam bentuk infus. Daya anti bakteri daun pegagan terhadap S. Aureus lebih besar dibandingkan terhadap E. coli. Daya antimikotik terhadap Candida albicans tidak nyata (Endang Adriyani, Fakultas Farmasi, UGM, 1987)
  3. Infus daun pegagan dengan kadar 7,5% paling baik untuk melarutkan batu ginjal kalsium (Sri Endah Suhartatik, Fakultas Farmasi, UGM, 1989)
  4. Ekstrak pegagan dapat menghambat pertumbuhan bakteri enterik, seperti Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes, dan Salmonella typhi (Syahnida, JF FMIPA UNAND,1993)
  5. Asiaticocide dan thankuniside dapat mengurang kesuburan(fertilitas)
  6. Dalam dosis yang tinggi, pegagan dapat menurunkan kadar gula darah (berkhasiat hipoglikemik)
  7. Asiaticoside efectit untuk mengobati lepra (kusta)

Contoh Pemakaian
Kencing darah, muntah darah, mimisan
Sediakan bahan segar pegagan, urang-aring (Eclipta alba L.) dan akar alang-alang (Imperata cylindrica L.) masing-maising 30g lalu cuci sampai bersih. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

Batuk kering
Cuci 1 genggam penuh pegagan segar, lalu giling sampai halus. Tambahkan air gula batu secukupnya, lalu peras dan saring. Air yang terkumpul lalu diminum sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.

Bisul

  • Rebus 30-60g pegagan segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas
  • Cuci pegagan segar secukupnya sampai bersih, lalu giling sampai halus. tempelkan pada bisul, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2-3 kali sehari.

Campak
Rebus 60-120g peggan segar dalam 4 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehri 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Demam
Cuci 1 genggam penuh pegagan segar, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit air dan garam sambil diaduk rata, lalu peras dan saring. minum air yang terkumpul sewaktu perut kosong. Lakukan 3 kali sehari.

Kencing keruh akibat infeksi atau batu saluran kencing
Cuci 30g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air cucian beras (bilasan kedua). Setelah airnya tersisa 1 gelas, matikan api. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Buang air kecil sedikit dan sukar
Cuci pegagan segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan ramuan tersebut pada pusar, lalu balut dengan kain perban.

Keputihan
Cuci 15-30g herba pegagan segar sampai bersih. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Keracunan makanan
Sediakan 250g bahan segar pegagan dan akar kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk), lalu cuci dan giling sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin, peras dan saring. Selanjutnya minum air yang terkumpul sekaligus.

Lepra (kusat)
Rebus 30-60g pegagan segar dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Lepra, Eksim
Aduk 2 sendok teh serbuk kering pegagan dalam 25 ml air. Selanjutnya bubuhkan pada bagian tubuh yang sakit.

Mata merah dan bengkak
Cuci pegagan segar secukupnya sampai bersih, bilas dengan air matang, lalu giling sampai halus. Selanjutnya saring dan teteskan air saringanya pada mata yang sakit. Lakukan 3-4 kalu sehari, setiap kali 2 tetes.

Memar, nyeri
Seduh 1,5g serbuk kering pegagan dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.

Pembengkakan hati (liver)
Cuci 5 ons pegagan segar, lalu rebus dalam air secukupnya sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, airnya diminum seperti teh. Lakukan setiap hari secara rutin.

Radang hati (hepatitis)
Cuci 240-600g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Sakit perut karena timbunan kotoran di usus
Tumbuk bahan segar pegagan dan kucai (masing-masing 1 genggam) sampai halus, lalu peras dan saring. Minum air saringannya sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Tekanan darah tinggi
Rebus 20 lembar daun pegagan segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 3/4 nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali masing-masing sebanyak 1/3 bagian. Untuk menambah rasa dapat ditambah air gula secukupnya. Lakukan setiap hari.

Wasir
Rebus 50g pegagan segar berikut akarnya dalam 2 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Catatan

  • Teh yang dibuat dari daun pegagan segar berkhasiat meningkat nafsu makan, penyegar badan, penenang, meredakan demam, menghentikan batuk kering, mengeluarkan cacing dari usus dan menghentikan mimisan
  • Lalap pegagan segar berkhasiat untuk :
    1. Membersihkan darah, seperti pada bisul, keputihan, sifilis, serta
    2. Meningkatkan pengeluaran empedu untuk memperbaiki gangguan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan
  • Peranan pegagan dalam proses menghentikan perdarahan karena tumbuhan ini berkhasiat untuk membersihkan dan mendinginkan darah
  • Dalam pengobatan ayurvedic, pegagan digunakan sebagai tumbuhan obat berkhasiat tonik, pengobatan gangguan kulit dan gangguan pencernaan. Di India, pegagan digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit termasuk lepra, eksim dan penyakit kulit lainnya. pegagan merupakan tumbuhan obat yang berkhasiat meremajakan seperti memperkuat fungsi syaraf guna meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
  • Pegagan dapat memerperkuat dan memberikan energi bagi otak. namun dalam dosis tinggi dapat menimbulkan efek-efek negatif seperti narkotik, stupor, sakit kepala, dan koma (kadang-kadang)
  • Pegagan telah diproduksi dalam bentuk tablet dengan nama gotu cola

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty

 
 
 
 
 
 
 

hepatitis healing with curcuma xanthorrhiza, temulawak untuk hepatitis, pasti sembuh

Healing hepatitis with curcuma xanthorrhiza roxb

Curcuma Xanthorrhiza work as a hepatoprotector, with good bed rest , balance diet calories and nutrients , hepatitis can reduce in few days.(drliza)

Hepatitis dengan temulawak

Hepatitis dapat diobati dengan temulawak, dengan bed rest yang cukup, dan diet cukup kalori dan cukup gizi, kurangi makanan yang digoreng dan berlemak, insyaAllah hepatitis akan sembuh dalam beberapa hari

Hepatitis Viral

Viral hepatitis is a group of viral infections involving the liver.
SIGNS AND SYMPTOMS: fever, malaise, fatique, nausea, jaundice, dark urine, headache vomiting

CAUSES:

  •Viral infection
•Infection may be caused by multiple, different viruses.
•Maximum infectivity occurs 2 weeks before the appearance of jaundice.
•Transmitted sexually, by blood or its products, or during pregnancy.
SCOPE:

  •Hepatitis A virus (HAV): 50% of people over age 49 have been exposed; HAV is found in 25% of cases of acute hepatitis.
•Hepatitis B virus (HBV): About 200,000 persons are infected annually. There are more than 500,000 carriers of HBV.
•Hepatitis C virus (HCV): HCV is becoming the most common cause of acute and chronic viral hepatitis; 150,000 persons are infected annually.
RISK FACTORS:

  •Health care workers/other occupational risks
•Dialysis
•Recipients of blood and/or blood products
•Intravenous (IV) drug users; individuals with tattoos
•Sexually active homosexual males
•Household exposure
•Unprotected sex
•Needle stick
•Organ transplantation

WHAT THE DOCTOR LOOKS FOR:

  •The doctor will perform a physical examination to identify the signs and symptoms of viral hepatitis.
•Other causes of similar symptoms include Infectious mononucleosis, drug or alcohol abuse, and other liver disorders.
TESTS AND PROCEDURES:

  •Blood tests
•Tests may be done to identify virus.
•A sample of liver tissue may be obtained for laboratory analysis.
•Ultrasound may be used to assist with diagnosis.

GENERAL MEASURES:

  •Viral hepatitis is usually managed on an outpatient basis.
•Hospitalization may be required.
•Segregation advisable for food handlers or health care workers.
•Acute cases must be reported to public health department.
•Liver transplantation may be necessary.
ACTIVITY:

As tolerated
DIET:

Adequate calories; balanced nutrition
COMMONLY PRESCRIBED DRUGS:

  •Interferon, ribavirin (Virazole)
•Amantadine (Symmetrel)
•Steroids
PRECAUTIONS:

Bleeding disorders, immune system disorders, seizures, pregnancy, fertile age group, lactation.
Read drug product information.
PATIENT MONITORING:

  •The doctor should be seen as often as necessary.
•Blood tests will be periodically repeated.
•Biopsy of liver may need to be repeated in chronic cases.
•Monitoring for metabolic complications
PREVENTION/AVOIDANCE:

  •Use safe sex practices.
•Don’t share needles.
•Practice good sanitation habits.
•It is currently recommended that all individuals receive vaccination against HBV.
•Vaccination against HAV is recommended for some individuals, including travelers, sewage workers, military personnel, day-care staff and children, homosexual men, and food handlers.
COMPLICATIONS:

  •Interferon, ribavirin (Virazole)
•Amantadine (Symmetrel)
•Steroids
WHAT TO EXPECT:

  •The outcome varies depending on the virus causing hepatitis.
•Severity of liver disease is a good indicator of outcome.
•May progress to chronic disease
(source from Dambro)

sambiloto for prevention of heart attack

NATURE’S GIFT OF HEART ATTACK PREVENTION AND INFLAMMATION ERADICATION

The Secret to overcoming the Silent Epidemic that’s destroying your Health

What Is It?

Andrographis paniculata is known in Indonesia as Sambiloto which is the name used in Jamu – Indonesian traditional medicine – and will be used throughout this article. It is also known commonly as “King of Bitters,” and is a member of the plant family Acanthaceae. The plant is an annual. It is branched, erect growing up to 1 meter in height. The leaves and stems of the plant are used to extract the active phytochemicals. It grows abundantly in southeastern Asia: Indonesia, India (and Sri Lanka), Pakistan and it is cultivated extensively in China and Thailand. It grows best in the tropical and sub-tropical areas of the world.

It is normally grown from seeds, and is ubiquitous in its native areas: it grows in forest areas, and along roads and in villages. Because of its well-known medicinal properties, in Indonesia it is also commonly cultivated. It grows easily in all types of soil. In fact, it grows in poor soil types where almost no other plant can be cultivated.

Curcuma Plants

Sambiloto Plants

 

Chemical Properties

The primary medicinal component of Andrographis is andrographolide. It has a very bitter taste, is a colorless crystalline in appearance, and is called a “diterpene lactone”. The other medicinal chemicals are also bitter principles: diterpenoids viz. deoxyandrographolide, -19ß-D-glucoside, and neo-andrographolide, all of which have been isolated from the leaves. Besides the related bitters mentioned, other active components include 14-deoxy-11,12- didehydroandrographolide (andrographlide D), homoandrographolide, andrographan, andrographon, andrographosterin, and stigmasterol – the last of which was isolated from an Astrographis preparation. The leaves contain the highest amount of andrographolide (2.39%), the most medicinally active phytochemical in the plant, while the seeds contain the lowest.

What Is It Used For?

Sambiloto has been used for centuries in Asia and continues to be used today in Indonesia as a medicinal herb, to treat gastro-intestinal tract and upper respiratory infections, fever, herpes, sore throat, and a variety of other chronic and infectious diseases. It is found in several different medical traditions including Indian Ayurvedic medicine.

As a preventive of heart attack, the powerful effect of “clot busting” is a significant benefit, especially for people in stressful occupations and those who are overweight, have little exercise, and are generally followers of the “Western Lifestyle”. Some practitioners have suggested a daily dose of aspirin for this purpose, but information is steadily accumulating about the serious negative side effects of such a drug regime. Macular degeneration (blindness), cataracts, gastro intestinal bleeding and even increased incidence of strokes and heart attacks as a result of asprin taking are now documented in authoritative Journals like the British Medical Journal and Opthalmology (reference 30, 31).

In traditional Chinese medicine it is an important “cold property” herb, used to rid the body of heat, as in fevers, and to dispel toxins from the body. This anti-inflammatory property is one of the major reasons for its inclusion in the Tree of Wellness arsenal of preventive plant extracts. This alone is a major benefit in protecting against Western “Lifestyle diseases”. In Scandinavian countries, it is still commonly used to prevent and treat common colds.

Research conducted since the ’80’s has confirmed that Sambiloto, properly administered, is a broad spectrum herb and has a surprisingly wide range of pharmacological effects, some of them extremely beneficial:

Analgesic: pain killer.
Anti-hyperglycaemic: has a blood glucose lowering effect.
Anti-inflammatory: reduces swelling and cuts down exudation from capillaries, anti-inflammatory action probably mediated, in part, by adrenal function.
Antibacterial: fights bacterial activity, although Sambiloto appears to have weak direct antibacterial action, it has remarkably beneficial effect in reducing diarrhea and symptoms arising from bacterial infections.
Antimalarial: prophylactic properties prevent infection and parasite multiplication in the blood stream.
Antihepatotoxic: eliminates liver toxins, such as products of alcohol consumption.
Antipyretic: fever reducer – both in humans and animals, caused by multiple infections or by toxins.
Antithrombotic: blood clot preventative. This is where the prevention of heart attack comes in.
Antiviral: inhibits viral activity. Inhibits HIV replication.
Antioxidant: operates against free radicals.
Cancerolytic: fights, even kills, cancer cells.
Cardioprotective: protects heart muscles.
Choleretic: alters the properties and increases the flow of bile.
Depurative: cleans and purifies the system, particularly the blood.
Expectorant: promotes clearance of mucus from the respiratory system.
Hepatoprotective: protects the liver and gall bladder.
Hypoglycemic: blood sugar reducer, protective against diabetes.
Immune Enhancer: increases white cell phagocytosis, inhibits HIV-1 replication, and improves CD4+ and T lymphocyte counts.
Thrombolytic: blood clot eliminator.
Vermicidal: kills intestinal worms.

But it is primarily for the magnificent heart and cardio vascular protectant properties, and its anti inflammatory qualities that the Tree of Wellness has included Sambiloto in its cabinet of the five best herbs in the world for followers of the Western Lifestyle. It also shows strong Liver protection and healing properties (hepatoprotective and antihepatotoxic), which adds to the protection given by Curcuma, another Tree of Wellness best herb. These liver benefits are particularly valuable for people who consume alcohol on a regular basis.

BENEFITS

Cardiovascular Benefits – Prevents Heart Attack and Thrombosis

Hardening of the arteries, a buildup of plaque (made up of calcium and fats) on the blood vessel walls, seems to be a result of the Western lifestyle. It is often associated with high fat diets, high cholesterol, and a variety of other risk factors. Many of these factors, like the stress that many of us experience every day, seem to be unavoidable. Often, a piece of the artery wall plaque breaks off, forms a clot, and this results in an artery being blocked.

As a result, our hospitals are full of patients undergoing surgery for cardiovascular procedures. The standard techniques are angioplasty and bypass surgery. Both of these are often a result of a cardiac emergency, from which many people die. Those who are lucky enough to survive, or who detect the growing blockages before it’s too late may need urgent surgical intervention to save their lives.

drlizahidup.blogspot.com

kista ovarium sembuh dengan herbal, cysta ovarian healing with herbal, without operation

 

Alhamdulillah satu lagi pasien saya sembuh dengan herbal, 2 bulan yang lalu seorang pasien saya mengeluh adanya kista di indung telur nya sudah di USG dengan besar 4 x 6 x 7 cm dan menunggu di operasi. kemudian saya sarankan mengkonsonsumsi keladi tikus, kunir mangga (kunir putih) ,rumput mutiara, dan temu putih (curcuma zedoaria) setelah mengkonsumsi herbal 2 bulan , hasil USG menyatakan tidak ditemukannya lagi kista ovarium.

Information sms 085722169957 English

one of my patient , a young woman 32 years old come to me with cysta ovarian, her usg showed the size of the cysta around 4 x 6 x 7 and i gave her herbal for 2 month, 3 item of this herbal are rodent tuber , hedyotis corymbosa and curcuma zedoaria, and the second USG show the cysta ovarion now has gone, thanks God . she is so happy now. no need to operation

Ovarian mucinous cystadenocarcinoma

DESCRIPTION:

Carcinoma and cystadenoma of the ovary. Characteristics – multilocular tumor produced by the epithelial cells of the ovary having mucin-filled cavities. Symptoms include abdominal pain and distention, menstrual disturbances, weight loss, dyspareunia, ascites. Clinical findings are the same as those with ovarian serous cystadenocarcinoma

TREATMENT

•hysterectomy
•stage I: bilateral salpingo-oophorectomy plus omentectomy if high grade
•stage II: add radiotherapy or chemotherapy

ICD-9-CM:

183.0 malignant neoplasm of ovary